Bagaimana Menjadi Polisi ? Simak Penjelasan Ini

Mendaftar untuk masuk Akademi Kepolisian (AKPOL) adalah proses yang panjang dan menantang. Bagi banyak orang awam, istilah-istilah dan tahapan seleksi yang ada bisa sangat membingungkan. Artikel ini akan menjelaskan dengan cara yang lebih sederhana tentang ujian seleksi AKPOL, termasuk berbagai istilah seperti TKP, TWK, dan SKD, serta tahapan seleksi lainnya yang perlu dipahami jika Anda ingin menjadi seorang polisi. Artikel ini dibuat sebagai lanjutan pengetahuan tentang perlunya lembaga bimbingan belajar persiapan tes akpol.

Apa Itu Akademi Kepolisian (AKPOL)?

Akademi Kepolisian (AKPOL) adalah tempat di mana calon perwira kepolisian dididik dan dilatih untuk menjadi anggota polisi yang berkualitas. Pendidikan di AKPOL berlangsung selama 4 tahun, dan setelah lulus, para taruna akan menjadi perwira polisi dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda). Seleksi masuk ke AKPOL diadakan oleh panitia daerah dan panitia pusat, dan melibatkan banyak tahap tes untuk memastikan hanya yang terbaik yang lolos.

Seleksi masuk AKPOL dilakukan dengan prinsip “BETAH”, yang berarti Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis. Prinsip ini memastikan bahwa semua calon taruna diberi kesempatan yang adil. Untuk bisa mendaftar, calon peserta harus memenuhi persyaratan fisik seperti tinggi badan minimal 165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita, berat badan yang sesuai, dan usia maksimal 21 tahun.

Ujian Akademik AKPOL

Salah satu tahapan penting dalam seleksi AKPOL adalah ujian akademik. Ujian ini menguji pengetahuan calon peserta di beberapa mata pelajaran, seperti:

  • Pengetahuan Umum: Materi ini mencakup berbagai topik seperti isu-isu terkini, sejarah nasional, dan undang-undang di Indonesia. Ujian ini membantu mengukur seberapa banyak calon taruna tahu tentang hal-hal yang penting bagi kehidupan masyarakat dan negara.
  • Wawasan Kebangsaan (TWK): TWK menguji pemahaman calon taruna tentang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan wawasan nusantara. Tes ini memastikan bahwa calon taruna punya komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.
  • Matematika: Tes matematika mengukur kemampuan logika dan pemecahan masalah, seperti aljabar, aritmetika, dan geometri. Materi ini penting karena polisi membutuhkan kemampuan berpikir yang cepat dan terstruktur.
  • Bahasa Indonesia: Bahasa Indonesia juga menjadi bagian dari ujian akademik karena seorang polisi harus bisa berkomunikasi dengan baik. Tes ini menguji kemampuan membaca, menulis, dan tata bahasa.

Selain ujian akademik, calon taruna juga harus mengikuti Tes Karakteristik Pribadi (TKP), yang mengukur aspek kepribadian seperti motivasi, kedisiplinan, ketahanan terhadap tekanan, dan kemampuan beradaptasi. Tes ini penting untuk melihat apakah calon taruna memiliki karakter yang sesuai untuk menjadi polisi.

Tes Psikologi dan Kesehatan Mental

Tes psikologi dalam seleksi AKPOL bertujuan untuk mengukur kondisi mental calon taruna, seperti kemampuan berpikir di bawah tekanan dan potensi kepemimpinan. Tes ini juga menilai aspek-aspek emosional untuk memastikan bahwa calon taruna dapat menangani stres dengan baik.

Karena tugas polisi sering kali sangat menantang dan penuh tekanan, kesehatan mental adalah hal yang sangat penting. Selama seleksi, calon taruna yang memiliki kemampuan mengelola stres dan emosi dengan baik memiliki peluang lebih besar untuk lolos. Latihan seperti meditasi dan teknik pernapasan bisa membantu menjaga kesehatan mental calon peserta agar lebih siap menghadapi tes ini.

Tes Fisik dan Kebugaran

Fisik yang kuat adalah syarat utama untuk menjadi taruna AKPOL. Tes kesamaptaan jasmani mencakup beberapa jenis tes fisik, seperti lari, push-up, sit-up, pull-up, dan shuttle run. Tes ini menguji kekuatan, kelincahan, dan stamina calon taruna.

  • Lari: Calon taruna harus berlari selama 12 menit untuk mengukur daya tahan mereka. Jarak yang ditempuh akan menjadi penilaian penting dalam tes ini.
  • Push-up dan Sit-up: Tes ini untuk mengukur kekuatan otot, terutama otot bagian atas dan perut. Jumlah push-up dan sit-up yang dapat dilakukan calon taruna harus memenuhi standar minimal.
  • Shuttle Run: Tes ini menguji kecepatan dan kelincahan dengan cara berlari bolak-balik di jarak pendek.

Agar bisa lolos tes fisik ini, calon taruna perlu latihan fisik yang rutin jauh sebelum hari seleksi. Pola makan yang sehat dan cukup istirahat juga penting agar tubuh tetap bugar.

Pemeriksaan Administrasi dan Kesehatan

photorealistic siswa sma mengantri untuk administrasi

Tahapan pertama dalam proses seleksi adalah pemeriksaan administrasi, di mana calon taruna harus menyerahkan dokumen-dokumen penting seperti ijazah, kartu identitas, dan surat keterangan sehat. Tahapan ini memastikan bahwa calon taruna memenuhi syarat-syarat dasar yang ditetapkan.

Setelah lulus pemeriksaan administrasi, calon taruna akan menjalani pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari beberapa bagian, termasuk pemeriksaan fisik, tes mata, tes pendengaran, dan pemeriksaan kesehatan lainnya. Calon taruna yang dinyatakan sehat dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.

Ujian Kompetensi Dasar (SKD)

Ujian Kompetensi Dasar (SKD) adalah ujian lain yang harus diikuti oleh calon taruna. Tes ini menguji kemampuan dasar yang penting untuk tugas-tugas kepolisian. Ujian SKD dilakukan dengan menggunakan komputer dan mencakup beberapa bagian, seperti:

  • Tes Intelegensia Umum (TIU): Tes ini mengukur kemampuan logika, pemikiran analitis, dan numerik. TIU mencakup soal-soal verbal, kuantitatif, dan logika yang penting untuk berpikir cepat dan tepat.
  • Tes Wawasan Kebangsaan (TWK): TWK menguji pengetahuan calon taruna tentang dasar negara dan sejarah nasional. Materi ini mencakup Pancasila, UUD 1945, dan kewarganegaraan.
  • Tes Karakteristik Pribadi (TKP): Tes ini bertujuan untuk menilai kepribadian calon taruna, seperti kemampuan bekerja sama, kedisiplinan, dan kemampuan menghadapi tekanan.

Bagaimana Memaksimalkan Persiapan untuk Seleksi

Agar berhasil dalam seleksi AKPOL, calon taruna perlu mempersiapkan diri dengan baik di semua aspek. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Latihan Fisik: Latihan fisik perlu dilakukan jauh hari sebelum seleksi dimulai. Lari, push-up, dan sit-up adalah latihan yang perlu dilakukan secara rutin untuk membangun daya tahan dan kekuatan.
  • Belajar Mandiri atau Mengikuti Kursus: Persiapan ujian akademik dapat dilakukan dengan belajar mandiri menggunakan buku-buku panduan atau mengikuti kursus persiapan khusus. Kursus dapat memberikan keuntungan tambahan berupa latihan soal yang sesuai dan bimbingan dari pengajar yang berpengalaman.
  • Latihan Mental: Persiapan mental sangat penting untuk menghadapi tes psikologi. Latihan relaksasi seperti meditasi atau yoga bisa membantu mengelola stres dan meningkatkan fokus. Calon taruna juga perlu menjaga pola tidur yang baik untuk memastikan kondisi mental tetap optimal.

Kesimpulan

Seleksi masuk AKPOL adalah proses yang sangat kompetitif dan menuntut persiapan yang matang, baik secara fisik, akademik, maupun mental. Mulai dari ujian akademik seperti pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, matematika, dan bahasa Indonesia, hingga tes psikologi dan fisik, semuanya dirancang untuk memastikan hanya yang terbaik yang akan diterima.

Bagi Anda yang ingin menjadi taruna AKPOL, persiapan yang baik adalah kunci sukses. Berlatih fisik secara intensif, belajar materi ujian secara konsisten, dan menjaga kesehatan mental adalah langkah-langkah yang harus dilakukan. Dengan memahami setiap tahapan seleksi dan mempersiapkan diri sebaik mungkin, peluang untuk diterima di AKPOL akan semakin besar.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran dan jadwal seleksi AKPOL, Anda dapat mengunjungi situs resmi Polri di https://penerimaan.polri.go.id.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *