Sobat Ganesaraswati, dalam artikel sebelumnya, kita membahas bagaimana menyikapi pilihan setelah sobat lulus SMA. Sekarang, kita akan membicarakan fase yang sedikit lebih tinggi nih, yaitu fase yang bisa saja Sobat hadapi setelah lulus kuliah. Untuk itu, simak artikel berjudul PNS, Swasta, atau Wirausaha ini lebih lanjut yuuk …
Biasanya, mencari pekerjaan adalah hal pertama yang kita pikirkan setelah mengantongi ijazah dengan gelar sarjana, ahli madya, dan sebagainya sesuai bidang perkuliahan yang kita ambil. Pastinya, ada juga yang mungkin nggak bingung karena sudah mempunyai pekerjaan sejak kuliah. Atau, ada juga yang sudah mempunyai usaha sendiri. Nah, bagi sobat yang belum masuk dalam dua golongan itu, pembahasan ini bisa jadi sangat berguna loooo …
Keputusan mengenai menjadi pegawai negeri, pegawai swasta, atau berwirausaha sangat tergantung pada preferensi pribadi, tujuan hidup, dan keadaan individu masing-masing. Tentunya, setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Maka, sebelum menentukan pilihan, kita bisa meninjau beberapa pertimbangan berikut ini:
PNS, Swasta, atau Wirausaha?
Menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil)
Biasanya, pegawai negeri menikmati stabilitas pekerjaan yang tinggi dan memiliki jaminan keamanan dalam pekerjaannya. Pegawai negeri juga biasanya mendapatkan manfaat dan tunjangan, seperti tunjangan pensiun dan kesehatan. Di samping itu, gaji pegawai negeri seringkali memiliki skala yang jelas dan meningkat seiring waktu dan pengalaman kerja.
Namun, struktur birokrasi yang ketat di sebagian besar lembaga pemerintah bisa menghambat kemajuan karier. Selain itu, walaupun memiliki skala yang jelas, gaji pegawai negeri cenderung tidak setinggi di sektor swasta atau berwirausaha.
Menjadi Pegawai Swasta
Setelah menyimak sedikit kelebihan dan kekurangan jika kita menjadi pegawai negeri, mari mencermati kemungkinan jika kita memilih berkarier di sebuah perusahaan swasta. Walaupun tidak semua, sektor swasta berpotensi memberikan penghasilan yang lebih tinggi. Hal ini biasanya berlaku di perusahaan besar dan industri yang berkembang pesat. Lalu, perusahaan swasta cenderung lebih fleksibel dalam mengambil keputusan dan beradaptasi dengan perubahan pasar.
Di sisi lain, pekerja swasta mungkin menghadapi risiko kehilangan pekerjaan jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau restrukturisasi. Belum lagi, lingkungan perusahaan swasta memiliki tuntutan produktivitas dan kinerja yang tinggi.
Berwirausaha
Lalu, bagaimana jika kita tidak memilih menjadi pegawai negeri atau swasta, tetapi memulai usaha sendiri alias berwirausaha? Sebagai seorang pengusaha, Sobat memiliki kendali penuh atas bisnis Sobat, termasuk visi dan strategi bisnis. Berwirausaha juga dapat memberikan potensi keuntungan yang jauh lebih besar daripada menjadi pegawai.
Akan tetapi, berwirausaha juga membawa risiko finansial yang tinggi, termasuk risiko kegagalan bisnis. Setidaknya, dengan berwirausaha, Sobat akan merasakan bagaimana mengelola bisnis sendiri. Sebuah proses yang membutuhkan kerja keras, keterampilan manajemen yang kuat, dan tanggung jawab yang besar.
PNS, Swasta, atau Wirausaha?
Oke Sobat, itulah sedikit pembahasan mengenai PNS, Swasta, atau Wirausaha. Pilihan karier seseorang bisa berkembang atau bahkan berubah seiring waktu. Tidak jarang seseorang harus mencoba berbagai jalur sebelum menemukan apa yang paling sesuai untuknya. Pastinya, Sobat juga dapat mencari saran dari orang-orang yang sudah berpengalaman dalam bidangnya untuk membantu mengambil keputusan yang lebih baik.
Semoga bermanfaat